Halaman

Kamis, 21 April 2011

"mengkomposisikan mimpi dan realita"

.....................................................................................

mundur perlahan untuk damai... ada yang lebih penting untuk masa depanku,
ada yang harus lebih aku dahulukan dari pada mimpiku, yaitu realitaku,

gambaran gambaran angan dan citaku sepertinya harus ku tunda dulu,
meninggalkan ego, lalu melangkah kembali membangun realita dimulai dari orang disekitarku, keluarga

begitu sulit dan rumit membaca apa yang sudah tertulis, daripada memenuhi selembar kertas kosong dengan mimpi mimpi, dengan bualan bualan dan omong kosong,
lebih berat dari sekedar meraih cita cita, obsesi, dan segala angan duniawi yang tak bertepi,

waktu ku tak banyak, atau aku akan tergilas dan meninggalkan bekas tangis pada pelupuk mata mereka yang menyayangiku, yaitu ibuku dan saudara saudaraku.

tak ada nilai tawar lagi, yang ada hari ini atau esok kau akan kecewa lagi
tak ada mimpi mimpi pasti, jika kau tak mulai bangun dari tidur panjangmu
berpijak pada pondasi yang kokoh untuk mendapat lompatan lebih tinggi,
pasti !!! pasti !!! pasti !!! *memotifasi diri sendiri

...................................................................................

perlahan damai dan kurasa aku tak mundur sedikitpun menjalani indah hidup ini meski kadang pelik dan menjemukan,
lalu...ku tuang lagi segelas kopi, kubakar lagi sebatang rokok, ku gores lagi dengan tinta warna warni,
hanya sekedar ingin mempersembahkan pelangi untuk ibu, almarhum bapakku dan saudara saudaraku, ai lop yu pull

semarang, 12 april 2011



''Langkah Hati"
oil pastel on paper
size A4

maaf bu,,,

maaf bu,,,aku yang diam saja,
sebab lelah sangat [hati] hari ini,
kau kutuk pun aku terima,,, :'(
kau anggap durhaka pun aku terima,,, :'(
tapi dalam diamku tak henti doa bahagia untukmu
maaf bu,,,
maaf bu,,,
maaf bu,,,
maaf bu,,,


***air mataku tertahan, rasa bersalah ini tak habis habis...maaf bu,
semarang. 3 April 20011

"murung"
oil pastel on paper
size A4