Halaman

Sabtu, 27 Oktober 2012

"elegi sunyi"

lamunku terguyur hujan, tanpa suara kodok,
menepi di diri, tanpa jelas rasa di hati,
sunyiku beriring air di genting, tanpa nada beragam irama,
otakku tersesat dilabirin hatimu tanpa ku tahu pintu menujumu,

lalu berapa banyak lagi cerita yang ingin kau tulis,
sedangkan tumpukan buku diotakku tlah usang tak terbaca olehmu, 
tanpa pernah kutahu apakah aku tlah menjadi memoar hatimu,
atau hanya sebuah buku catatan harian yang berisi keluh kesah dan kesedihanmu,

sendiri dalam butiran air hujan,
yang dingin hanyalah raga,
yang kuyup hanyalah kemeja tanpa warna,
jiwa ini, cinta ini biarlah menjadi elegi sunyi.

Semarang, 28 0ktober 2012

"ingin tahu" // oil pastel on paper // size A4

2 komentar:

WHIZISME mengatakan...

Ku buka kitab-kitab cinta
Ku temukan Nama emas terukir namamu duhai gadisku.
dan ketahuilah Kitab itu sengaja tertulis di Lauhil Mahfudzku.
engkau jodohku....
gadisku...

Arthiriono mengatakan...

ohh... cocuiiiittt, :)