Halaman

Jumat, 02 Agustus 2019

"FAIL"

"FAil"
kegagalan adalah harta pribadi yang tak akan pernah bisa dibeli dan ter-beli,
"JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK GAGAL!!!" teriakku dalam hati.
kepalaku semakin keras ketika kegagalan  demi kegagalan menghampiri.
semangatku semakin beringas,
meski aku menginginkan untuk bisa tidur pulas.
"FAIL WON'T MAKE YOUR DEAD", kembali ku teriakkan dalam hati.
sebab kegagalan bukan tentang baik dan buruk, bukan tentang salah dan benar...
sebab kegagalan bagiku adalah keberhasilan untuk tetap sadar dan ikhlas bahwa kenyataan adalah sebenar-benarnya hidup yang penuh kejujuran.
sebab keberhasilan terlalu lekat dengan tipu daya yang dapat membuatmu lupa daratan.

bengkulu,  020819
"FAIL"
Instalasi Art
2019



"sutet"

saat otak berada dibawah kesadaran, tegak dihimpit ketegangan,
Saraf-saraf mengencang, degup jantung mulai kencang,
kupadati otak kiri dengan logika ilmu pasti, berhenti atau mati menjadi pilihan yang masih belum pasti.
sementara otak kananku menari-nari mengikuti naluri,
hidup memang tak pasti,
tentang rasa memang tak bisa di ingkari,
intuisiku mendominasi bahwa hidup adalah keindahan hakiki, walau tekanan dan cobaan terus menghampiri.

bengkulu, 0208219


"sutet"
water color and drawing pen on papper

Jumat, 15 Maret 2019

MORE REAL(*red. moril)


More Real (*red. moril)

hidup tak lepas dari tatanan moralitas, sebab realitanya memang manusia tidak hidup sendirian di dunia ini.
moralitas adalah hal-hal yang berhubungan dengan sifat moral pada pikiran, perkataan dan perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan sekitarnya, baik itu dalam keluarga maupun masyarakat sosialnya. Adapun secara general moral terpilah menjadi dua, yaitu nilai baik dan buruk pada kehidupan manusia. Nilai baik dan buruk inilah yang kemudian digunakan manusia dalam kehidupan sosialnya sebagai pedoman dalam berinteraksi dengan manusia lainnya.
Setiap lingkungan sosial memiliki tatanan moral yang berbeda, sebab moral merupakan sebuah 'konvensi' hasil dari peradaban budaya, adat maupun agama di suatu lingkungan tertentu. Jadi baik dan buruk ditentukan oleh norma-norma masyarakat atau suatu kelompok/golongan yang berlaku di suatu tempat tersebut.
Dalam kesempatan pameran mural bersama "Mural-Muralan" dengan tema "Mo-ril" ini, saya (*SiniStudio) mencoba menampilkan karya mural dengan judul "More Real" (*red: moril) dengan pilihan warna dominan hitam dan putih, dengan pilihan objek manusia dalam sajian siluet. Yang kurang lebih saya maksudkan dalam karya tersebut bahwa, berbicara mengenai moral baik dan buruk saya simbolkan dengan objek bayangan manusia warna hitam dan putih, dimana hitam dan putih sebagai simbol moral buruk dan moral baik manusia yang berangsur-angsur terkikis dan terbolak balik. Dan dengan menampilkan stansil beberapa pilihan kata-kata yang saya repetisi untuk memenuhi background objek bayangan manusia, untuk memperkuat penyampaian ide agar tersampaikan kepada masyaraka penikmat karya mural ini. Pesan moril yang ingin saya sampaikan adalah mari kita jaga kesadaran kita masing-masing untuk menjaga moral kita sendiri agar tidak terbolak balik seperti karya mural saya.
akhir kata : "art is not sad, sad it's not bad, all need morality"
Selamat menikmati dan salam olah raga... 
Mens sana in corpore sano

Bengkulu, 15 maret 2019