Berawal dari scrolling beranda instagram, terus ketemu postingan lomba mural yang di adakan oleh Radja Art & Boutique Hotel Semarang. Gak pakai lama langsung saja aku klik dan follow akun instagram-nya, disitu diarahin untuk klik link yang isinya formulir pendaftaran lomba dan juga syarat maupun ketentuan lomba mural. Selesai membaca dan memahami rukun syarat lomba, segera saya persiapkan salah satu diantaranya adalah membuat atau memperbarui portofolio, ada sedikit rasa kurang percaya diri karena saya jarang mengikuti perlombaan seperti ini. Sementara waktu tinggal dua hari lagi sebelum penutupan pendaftaran dan seleksi pada tanggal 30 November 2022. Dengan berbekal 'mindset : sing penting ndaftar', akhirnya pada tanggal 29 November sekitar pukul 05.35 segera saya isi eFormulir lomba mural dengan melengkapi lampiran file portofolio, konsep karya dan bukti transfer biaya pendaftarannya. Sebelum jam enam pagi eForm sudah ter-uploud ke panitia lomba dan selanjutnya tinggal menunggu pengumuman hasil seleksi awal untuk lolos ke babak selanjutnya. Pada tanggal 6 Desember 2022, notifikasi pesan WhatsApp saya berbunyi, saya lihat ada yang memasukkan nomor WA saya ke dalam group "Mural ARTINVASION 2.0" dan berisi pesan : "Selamat Malam, kami dari panitia Mural 4RTINVASION 2.0 Hotel Radja Semarang mengucapkan *SELAMAT* kepada 20 peserta lomba mural, karena konsep karya nya telah lolos seleksi. Untuk informasi selanjutnya akan di infokan di grup ini.
Sekali lagi kami ucapkan Selamat dan terimakasih".
Hanya ada dua puluh peserta terpilih, yang konsep karyanya lolos seleksi untuk kemudian di undang melukis mural di Raja Art & Boutique Hotel pada tanggal 17 Desember 2022.
Walaupun bukan sebagai juara, bagi saya menjadi satu dari dua puluh peserta lomba mural itu sebuah kehormatan yang luar biasa karena pihak Radja Art & Boutique Hotel telah meng-apresiasi konsep yang sudah saya ajukan, sungguh ini adalah pengalaman berharga buat saya.
Konsep Karya
Perkembangan teknologi digital di dunia seni selalu menghadirkan tantangan dan peluang baru. Transformasi ini mengharuskan pelaku industri seni beradaptasi lebih cepat.
Teknologi digital juga mampu menghubungkan banyak orang dari berbagai belahan dunia secara bersamaan.
perkembangan teknologi digital mengubah interaksi yang terjadi antara karya seni dan penikmatnya. Dulu suatu karya seni mungkin hanya berbicara satu arah, tanpa adanya interaksi. Pengunjung cukup menghayati karya yang mereka lihat dan memaknainya sendiri.
Kini para pengunjung bisa berinteraksi atau bahkan berkolaborasi dengan karya seni yang ia lihat. Teknologi canggih saat ini memungkinkan adanya sentuhan personal untuk menciptakan interaksi dua arah yang menjadi elemen penting dalam menikmati karya seni.
Berangkat dari pemikiran diatas, saya mencoba menuangkan ide kreatif dalam sebuah sketsa mural yang berjudul "travelArt barcode" , dimana dalam karya tersebut saya mencoba menggambarkan beberapa objek yang berkaitan dengan travelling seperti peta, taravel bag, passport dan lain-lain, namun point of interest dari gambar tersebut adalah barcode sebuah link/url yang ketika di scan akan membawa penikmat lukisan ke alamat website https://arthiriono.blogspot.com/?m=1
|
Sketsa Mural Artinvasion 2.0 Media : cat air diatas kertas Ukuran : A4 |
|
"travelArt barcode" Media : Cat diatas papan kayu Ukuran : 100 X 100 Cm Tahun : Desember 2022 Koleksi Radja Art & Boutique Hotel Semarang |