sewindu terasa pandir,
dalam lobang otak yang terkotak,
bilah logika membeku dan kaku,
lembar buku tak tertulis takdir.
senyap dalam butiran do'a mustajab,
dengung lafadz terseret kebenak tak beranjak,
kelu kuberlutut hingga tak jemu,
hingga usai menghapus memori waktu,
pandir ku dihadap mu,
berkelu ku pada mu,
mengabisi waktu ku dengan mu,
menunggu takdir ku dari mu.
semarang, 9 November 2012
dalam lobang otak yang terkotak,
bilah logika membeku dan kaku,
lembar buku tak tertulis takdir.
senyap dalam butiran do'a mustajab,
dengung lafadz terseret kebenak tak beranjak,
kelu kuberlutut hingga tak jemu,
hingga usai menghapus memori waktu,
pandir ku dihadap mu,
berkelu ku pada mu,
mengabisi waktu ku dengan mu,
menunggu takdir ku dari mu.
semarang, 9 November 2012
![]() |
"berlutut ku" oil pastel on paper size A3 |
4 komentar:
wuiih.. puisinya keren bang :)
tengkyu :)
rangkaian kata-katanya mantaf,, gambarnya juga siip,, hmm,, betul2 blog orang seni, dan aku selalu kagum,, salam kenal,,
terimakasih mba Nyayu,,, sudah mampir ke blog saya :)
Posting Komentar