Halaman

Jumat, 22 Oktober 2021

Terjebak Dalam Body Shaming

Sering kali banyak orang, baik disadari atau tidak pernah melakukan body shaming atau mencela, mengomentari atau menjelek-jelekkan bentuk maupun penampilan fisik sesorang. Sekilas seperti memberikan perhatian, atau sekedar ingin mencairkan suasana atau bahkan memang sengaja untuk menghina.
Perilaku ini bisa terjadi di kalangan manapun, pria ataupun wanita, anak-anak, remaja maupun dewasa. Dan bahkan didapati juga dalam hubungan percintaan, keluarga maupun lingkaran komunitas.
Sayangnya, pelaku body shaming sering kali tidak sadar akan perlakuannya dan menjadi seperti candu atau kebiasaan.
Body shaming dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi korbannya. 
Tidak semua orang sadar bahwa apa yang ia ucapkan bisa menyinggung perasaan orang lain. Bila apa yang ingin kamu katakan bisa menimbulkan dampak negatif bagi pendengarnya, sebaiknya tahanlah ucapanmu dan diam saja.
Jadi jika kita pernah atau terbiasa melakukan body shaming sebaiknya segera merubah kebiasaan buruk tersebut.
Bukankah tiada manusia yang sempurna di dunia ini, sebab menghina mahluk ciptaan-Nya sama halnya menghina Penciptanya.

s a l a m p e n y a d a r a n

b e n g k u l u , 2 1 o k t o b e r 2 0 2 1


Seni Instalasi 
Judul : terjebak dalam body shaming
Ukuran : 150 x 85 cm 
Tahun : 2021


Jumat, 08 Oktober 2021

"Hidup Bersinergi"

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) negara memiliki dua pengertian. Pertama negara diartikan sebagai organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan ditaati oleh rakyat. Pengertian kedua, negara adalah kelompok sosial yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya.

Sinergi dalam bahasa inggrisnya Synergy dalam kamus besar bahasa Indonesia yakni kegiatan atau operasi gabungan. Namun, secara umum sinergi diartikan menjalankan kegiatan dari berbagai institusi atau lembaga pemerintah-non pemerintah, untuk mencapai tujuan yang sama. Sinergi dengan tambahan kata “itas” menjadi 'sinergitas' dapat pula diartikan kerjasama unsur atau bagian atau fungsi atau Instansi atau lembaga yang menghasilkan suatu tujuan lebih baik dan lebih besar daripada dikerjakan sendiri. Sinergitas dalam capaian hasil berarti kerjasama berbagai unsur atau bagian atau kelompok atau fungsi atau instansi atau lembaga untuk mendapat capaian hasil yang lebih baik dan lebih besar.

Berawal dari dua kata negara dan sinergitas ini lah kemudian mengalir sebuah ide dalam penciptaan karya lukis saya dengan judul "everyone is an soldier, all colors are strength" diatas sebidang kanvas berukuran 80 X 60 Cm dengan media cat genteng dan spidol permanen. Dalam karya tersebut saya mencoba ingin menyampaikan ide yang berkaitan tentang sinergitas antara tentara dan rakyat, adapun yang ingin saya maksudkan bahwa pada dasarnya setiap orang adalah pejuang bagi dirinya sendiri, keluarga dan negara seperti halnya tentara, 
Manusia atau rakyat sangat beragam seperti halnya warna, dimana setiap warna memiliki kekuataan. Dan untuk mendapatkan kekuatan yang optimal perlu diciptakan sinergitas diantaranya. Jadi inti dari maksud karya yang saya manusia seharusnya mampu membangun sinergitas dengan apapun, dengan sesama, lingkungan, negara bahkan alam semesta untuk mencapai keseimbangan dalam menjalani hidup.
Demikian apa yang menjadi gagasan ide karya lukis saya, semoga bisa menjadi inspirasi penikmatnya.

Terimakasih.

Bengkulu, 07 oktober 2021



Judul : "everyone is an soldier, all colors are strength
Media : cat acrylic diatas kanvas 
Ukuran : 80X60 cm
Tahun 2021


Rabu, 21 April 2021

Punokawan Suluk

Punokawan, Istilah punokawan yang konon berasal dari kata: pana yang artinya melihat dengan jelas, dan kawan artinya: teman atau sahabat.

Sosok karakter Nala Gareng dan Petruk (wayang jawa) adalah saudara angkat yang diadopsi oleh Semar. Antara sosok Gareng dan Petruk ini ada karakter yang bertolak belakang. Meskipun berpikir cerdas dan hati-hati, tetapi sulit menyampaikan sesuatu melalui kata-kata yang diucapkan dari mulutnya sendiri.

Berbeda dengan Petruk yang cenderung asal bicara tetapi sedikit bodoh. Tokoh Bagong lebih di gambarkan sebagai sosok manusia berwatak lugu yang apa adanya dan teramat sederhana, namun mempunyai ketabahan hati yang luar biasa dan tangguh. Sedangkan sosok Semar atau Batara ismoyo sendiri merupakan simbol atas manusia dengan kedalaman ilmu dan kearifan jiwa yang luar biasa.

Semar berasal dari kata Arab yaitu Simaar atau Ismaraun yang artinya paku. Paku adalah alat untuk menancap sesuatu yang agak tegak dan kuat dan tidak goyah. Ismoyo dari kata asmakku kemantapan dan keteguhan yang didasari Keyakinan yang kuat agar usaha tersebut tertancap sampai mengakar. Nala gareng sejati berasal dari kata Naala Qorin yang artinya memperoleh banyak kawan.

Pretruk di pertama kali adalah pertama dari kata Fatruk yang meninggalkan yang jelek. Petruk juga disebut Kantong bolong maknanya bahwa setiap manusia harus mengamalkan harta yang berlebih kepada sesama dan menyerahkan diri kepada Yang Maha Kuasa secara ikhlas tanpa pamrih. (Suparjiyono dengan edit ulang oleh Purwoko)(sumber: google)

Suluk (jawa), dalam pewayangan memiliki arti lagu vokal yang dilantunkan oleh dalang untuk memberikan suasana tertetu dalam adegan-adegan pertunjukan wayang.[1] Suluk berisi tembang-tembang dalam bahasa Jawa.[1] Suluk dapat berisi puji-pujian, mantra, dan petuah.[1] Syair suluk bersumber dari tembang atau kakawin yang berupa sekar ageng, sekar tengahan, dan sekar macapat.[1] Suluk adalah keahlian khas seorang dalang dan merupakan ciri khas pentas wayang.[2] [3] Ketepatan dalam melafalkan dan menyanyikan suluk sesuai dengan nada gamelan adalah mutlak dalam pendidikan pedalangan.[2] Tiap wilayah budaya memiliki istilah khusus untuk menyebut suluk.[1] Ketika seorang dalang melantunkan suluk, iringan gamelan mengalun pelan dan samar-samar.[4] Sang dalang sendiri melantukan suluk sambil mengetok-ngetok kotak penyimpanan wayang dan membunyikan kepyak.[4] Dalam kondisi tertentu suluk dapat dilantunkan oleh sinden atas perintah dalang.[5] (sumber : wikipedia)

Suluk atau sulukan berasal dari bahasa Jawa yang artinya adalah ajaran yang berhubungan dengan mistik Jawa.[1] Suluk biasanya berbentuk tembang seperti, Suluk Wujil, Suluk Dewa Ruci, dan Suluk Malang Sumirang.[1] Namun, dalam pentas wayang artinya menyempit menjadi lagu yang dilantunkan oleh dalang sekalipun isi yang esensial dari keduanya mirip.[1] (sumber : wikipedia)

Sedangkan Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam dan sufisme, kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Menempuh jalan suluk (bersuluk) mencakup sebuah disiplin seumur hidup dalam melaksanakan aturan-aturan eksoteris agama Islam (syariat) sekaligus aturan-aturan esoteris agama Islam (hakikat). Ber-suluk juga mencakup hasrat untuk Mengenal Diri, Memahami Esensi Kehidupan, Pencarian Tuhan, dan Pencarian Kebenaran Sejati (ilahiyyah), melalui penempaan diri seumur hidup dengan melakukan syariat lahiriah sekaligus syariat batiniah demi mencapai kesucian hati untuk mengenal diri dan Tuhan. Dan kemudian berdasarkan referensi yang diatas, menurut interprestasi saya bahwa Suluk dalam pengertian pewayangan maupun pengertian suluk dalam istilah agama islam hampir memiliki kesamaan maksud yaitu sesuatu hal yang berkaitan dengan suatu yang dilakukan dalam upaya pencapaian spiritual. (sumber : wikipedia)

Dalam karya lukis berjudul "Punakawan Suluk" ini saya kemudian mencoba menggambarkan objek langit atau awan, matahari dan sebuah gunungan wayang sebagai latar belakang tokoh punakawan yang saya gambar sebagai point of interest dalam lukisan tersebut. Hal ini saya maksudkan untuk mendeskripsikan ide bahwa suluk adalah sebuah perjalanan spiritual menuju atas (vertikal). Dengan menggambarkan langit dengan beberapa gradasi warna dasar biru merupakan upaya untuk menyampaikan maksud langit yang berlapis-lapis, dan gambar awan gaya motif batik mega mendung sebagai 'isen-isen'-nya agar lebih cantik. Dipertegas dengan gambar matahari yang sengaja diletakkan di ujung kanvas. Gambar gunungan wayang dengan pilihan warna kuning berlapis warna keemasan sebagai objek penguat simbol puncak tujuan spiritualnya.
Lukisan dengan gaya ornamen dekoratif khas wayang beber sengaja dipilih untuk mempertahankan ciri khas punakawan sebagai karakter wayang.
Demikian yang bisa saya deskripsikan mengenai karya lukis yang saya buat, semoga lukisannya bisa menyenangkan hati dan memberikan inspirasi bagi  yang melihat dan menikmatinya. berterima kasih.




Judul : "punokawan suluk"
Media : acrylic on canvas
Size : 45 X 65 cm
Tahun : april 2021
Pelukis : Luwarso Akhiriono 
Koleksi lukisan : milik bpk. Romi-Bogor.


Sabtu, 03 April 2021

Berla(d)jar Menuliskan Nama-Mu

Sejauh kamu pergi pastinya akan bersandar juga. Bagi saya hidup memang seperti petualangan. Tantangan dan rintangan akan selalu ada satu langkah didepan kita. Luasnya samudera kehidupan yang kita arungi 




Title    : Berla(d)jar Menuliskan Nama-Mu  Media : mixed media on canvas, acrilyc and graphics pencil.  Size     : 45X65cm  Tahun :  2020


Title    : Berla(d)jar Menuliskan Nama-Mu
Media : mixed media on canvas, acrilyc and graphics pencil.
Size     : 45X65cm
Tahun :  2020

Senin, 15 Maret 2021

"Juragan Kontrakan" - "Rumah Dalam Kemasan"

Berangkat dari tema "rumah" yang ditawarkan teman-teman Atlet Mural Bengkulu atau dikenal dengan AMB kepada saya untuk sebuah event pameran Mural Muralan Part 2. Ajakan mereka (meidy, evan dan teman mural lainnya) sangatlah menarik untuk kemudian saya putuskan untuk terlibat dalam proses kreatif pameran tersebut. Apalagi dengan melihat lokasi pameran mural yang disampaikan  saya yaitu rumah eks. insiden kebakaran membuat saya semakin tertarik untuk meresponnya dalam karya lukis mural dan seni instalasi. 

Rumah menurut interprestasi saya adalah suatu tempat dimana seseorang atau keluarga yang dengan sengaja dan terencana untuk di bangun, disewa, atau dibeli yang kemudian di manfaatkan sebagai tempat tinggal atau bernaung serta melakukan berbagai kegiatan atau aktifitas yang bersifat pribadi. Rumah menjadi salah satu kebutuhan pokok selain sandang dan pangan. Sementara, rumah terkait dengan model dan juga bentuk serta status kepemilikan sangatlah beragam. Namun hal itu tidak terlalu mempengaruhi fungsi dan tujuan dari rumah sebagai tempat tinggal dan bernaung. Faktor budaya, tingkat peradaban dan juga finansial akan mempengaruhi bentuk rumah. Belum lagi faktor geografis dan sosial. Rumah juga bisa menjadi suatu ukuran derajad kesuksesan atau prestise seseorang, semakin tinggi derajat sosial seseorang akan berupaya membangun rumahnya secara megah bak istana. Lalu bagaimana dengan seseorang yang secara finansial kurang mampu? Jangankan membangun rumah mewah bahkan sebidang tanah untuk ditegakkan bangunan rumah saja tak ada. Lalu hal itu dijadikan peluang usaha bagi mereka yang bermodal untuk membangun rumah kotrakan, rumah bedengan atau rumah untuk di sewakan, mengingat rumah adalah salah satu bagian kebutuhan yang tidak mungkin di tiadakan. 
Dari pemikiran diatas saya mencoba menuangkannya dalam sebuah karya seni mural dan seni instalasi sesuai dengan persepsi dan intetprestasi saya mengenai "rumah" dalam arti luas. Karya mural yang berjudul "juragan kontrakan" dan karya seni instalasi yang berjudul "rumah dalam kemasan" tak lebih hanya sebuah persepsi dan interprestasi saya tentang rumah.
Bahwasannya yang ingin saya sampaikan dalam karya "juragan kontrakan" dan "rumah dalam kemasan" merupakan salah satu upaya seseorang dalam memberikan solusi permasalahan mengenai tempat tinggal atau rumah.

Semoga karya yang saya tampilkan tidak membuat mata anda sakit dan menjadikan otak anda menjadi gila. Semoga karya tersebut dapat menginspirasi para penikmat seni mural dan masyarakat pada umumnya dengan persepsi dan interprestasi anda masing-masing.
Selamat menghujat dengan nikmat.

Bengkulu, 14 Maret 2021

Seni mural dengan judul : 
"juragan kontrakan"
Seni instalasi dengan judul : 
"Rumah Dalam Kemasan"
Karya Tahun : Maret  2021 
Lokasi : jalan Melati, kelurahan Nusa Indah kecamatan Ratu Agung kota Bengkulu Sumatra (depan kantor kecamatan Ratu Agung)