mengopak semangat dengan serbuk serbuk kafeina...
bak barista ku mainkan ketel diantara aroma kopi se-adanya,
tanpa rindu, tanpa sangka, tanpa cinta
disudut dapur masih menyala apinya...
kerja tak berasa, karya tak berjiwa
jelaganya menebal di punggung raga
seketel imaji ku hangatkan kembali...
dijiwa ini masih terselip selembar asa
bait bait do'a sebagai pemantiknya
di balairung harapan t'lah menunggu sang baginda...
ku bukan barista juga pula pujangga apalagi ksatria
tapi aku hanya sudra yang sedang belajar dari ketiganya
semarang, 09 juni 2011
__mengeja lamunan yang kosong__
Tidak ada komentar:
Posting Komentar